Ayo siapa yg tau mengapa mata kucing bisa menyala dalam gelap?Engak ada yg tau ya?ok saya akan memberitahu mengapa mata kucing bisa menyala dalam gelap
Kucing adalah makhluk yang sangat menggemaskan. Sikapnya yang manja
membuatnya mudah dijadikan sahabat manusia. Dengkuran halus akan
terdengar jika kepalanya dibelai sayang. Binatang kesayangan Cleopatra ini punya satu keistimewaan yang merupakan ciri khas hewan-hewan yang aktif di waktu malam (hewan nocturnal). Matanya akan seperti bersinar jika ia berada di lingkungan yang pencahayaannya sangat minim. Mengapa mata kucing terlihat bersinar? Bagaimana bisa demikian?
Bagian mata yang disebut tapetum lucidum-lah yang memiliki peran besar menjadikan mata kucing bersinar dalam gelap. Nama tersebut diambil dari bahasa Latin yang artinya “karpet terang”. Jaringan tapetum
ini adalah sebuah reflektif membran yang cukup tebal. Jaringan ini
dibangun atas kurang lebih 15 sel dan berada tepat di belakang retina.
Fungsinya, untuk memperbanyak jumlah cahaya yang dapat diterima oleh
retina.
Mata yang “terang” ini hanyalah salah satu efek dari usaha kucing dan hewan-hewan nocturnal
lainnya seperti burung hantu dan lemur untuk dapat melihat dengan jelas
di tempat yang minim cahaya. Masih banyak misteri di balik rahasia
kemampuan penglihatan kucing yang istimewa ini. Kucing adalah hewan yang
cenderung lebih banyak melakukan aktivitas di malam hari. Mulai dari
berburu, makan, bahkan bermain. Agar kegiatannya bisa lancar tanpa harus
nabrak-nabrak, kucing harus punya kemampuan mendeteksi suatu objek atau
benda-benda yang menjadi targetnya meskipun lingkungan di sekitarnya
gelap.
Kemampuan penglihatan dengan mekanisme istimewa yang dimiliki kucing dan hewan-hewan nocturnal
lainnya akan sangat membantu mereka dalam bertahan hidup di malam hari.
Mereka hanya membutuhkan 1/6 kekuatan cahaya dibandingkan dengan
manusia. Bagian dari mata kucing yang disebut pupil sanggup berdilatasi tiga kali lebih besar dibandingkan mata manusia.
Mata kucing terdiri atas tiga bagian utama. Lapisan terluar adalah tunika fibrosa. Lapisan ini tersusun atas serat elastik dan serat kolagen yang disebut sklera. Sklera mencakup tiga perempat bagian posterior dari lapisan fibrosa, sisanya yaitu bagian anterior dari mata yang disebut kornea mencakup seperempat bagian dari lapisan ini.
Lapisan kedua adalah tunika vaskular. Seperti namanya,
lapisan ini tersusun atas pembuluh-pembuluh darah yang memberi pasokan
oksigen dan nutrisi untuk jaringan mata. Komponen mata yang ada pada
lapisan ini, yang paling bertanggung jawab untuk kejelasan penglihatan
terhadap suatu objek adalah lensa. Pada lapisan ini organ pupil juga
dapat dijumpai. Pada dasarnya, bentuk pupil adalah bulat atau disebut
juga sirkular. Di cahaya terang pupil akan terlihat mengecil, sebaliknya
dicahaya yang minim pupil akan terlihat membesar. Kondisi pupil yang
membesar ini adalah sebagai usaha untuk memperoleh cahaya
sebanyak-banyaknya.
Bentuk pupil kucing pada siang hari yang terang akan terlihat seperti
satu garis lurus yang memanjang secara vertikal. Sebaliknya, pupil
manusia dan hewan-hewan yang aktif di siang hari seperti singa misalnya,
akan tetap terlihat bulat meskipun diameternya menjadi semakin kecil.
Keuntungan dari pupil kucing yang dapat berubah menjadi pipih ini adalah
kucing dapat melakukan kontrol lebih akurat untuk mengendalikan
seberapa banyak cahaya yang masuk ke matanya.
Lapisan selanjutnya adalah tunika nervosa yang tersusun atas lapisan sel fotoreseptor
atau disebut retina. Sel-sel ini mampu mengubah cahaya menjadi sinyal
eletrokimia untuk kemudian ditransmisikan menuju sistem saraf. Ada dua
tipe sel fotoreseptor yaitu sel batang (rods) dan sel kerucut (cones). Si “karpet terang” tapetum lucidum lokasinya ada dibelakang bagian mata yang disebut retina ini. Untuk dapat melihat suatu objek, cahaya yang masuk ke mata kucing harus melakukan perjalanan melalui bagian-bagian mata yang dimilikinya. Bahkan ada saat dimana cahaya itu “berjalan” bolak-balik untuk memaksimalkan cahaya yang diterima mata yaitu pada saat kucing berada di tempat yang gelap.
Setelah cahaya masuk melalui pupil, cahaya tersebut akan difokuskan
oleh lensa menuju retina, kemudian informasinya diteruskan ke otak oleh
saraf-saraf mata. Sel kerucut bekerja dengan baik pada cahaya terang dan
berfungsi mengirimkan detail informasi gambar yang diterima ke otak.
Sedangkan sel batang bekerja dengan baik pada cahaya dengan level
rendah. Sel batang ini berfungsi dalam pendeteksian gerakan dan dasar
informasi dalam bentuk visual. Suatu pigmen fotosensitif di dalam sel batang yang disebut rhodopsin
hanya sensitif terhadap cahaya pada level rendah. Pada siang hari,
pigmen tersebut akan terpecah dengan cepat sehingga persepsi secara
visual menjadi kurang efektif.
Nah, retina pada hewan nocturnal hampir seluruhnya tersusun
atas sel-sel batang. Sedangkan tipe sel lainnya yaitu sel kerucut,
hampir tidak ada atau tidak ada sama sekali. Akibatnya kebanyakan hewan nocturnal
seperti kucing ini tidak memiliki kemampuan untuk membedakan warna.
Sedikitnya sel kerucut yang ada dalam retina juga menyebabkan kucing
bisa mengetahui letak objek yang ada di depannya dengan jelas meskipun
tidak dapat melihat detail objek yang dilihatnya itu.
Pada lingkungan dengan level cahaya rendah, kerja keras mata untuk dapat melihat dibantu oleh si “karpet terang” tapetum lucidum. Seperti cermin, tapetum
memantulkan cahaya yang sebelumnya telah diterima melalui retina,
kembali lagi ke retina untuk kedua kalinya. Pada saat tersebut, cahaya
diberi kesempatan kedua untuk menghantam sel-sel batang dalam retina
yang sangat sensitif terhadap cahaya dan memaksimalkan penyerapan
informasi gambar yang diterima. Dalam perjalanannya yang kedua ini,
cahaya tidak diserap, melainkan dikeluarkan kembali ke mata melalui
organ pupil. Itu sebabnya di tempat yang pencahayaannya minim, mata kucing akan terlihat bersinar seperti nyala lampu senter.
sudah taukan sekarang mengapa mata kucing bisa menyala dalam kegelapan? ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar